Sabtu, 05 Mei 2012

Analisis Masalah


A.Kasus Cerin

Cerin adalah seorang wanita berusia 19 tahun yang datang kepada konselor dan menyatakan bahwa ia sakit hati, kecewa, dan sangat membenci pacarnya. Selama proses wawancara konseling raut muka Cerin tampak menyimpan amarah dan terkadang meneteskan air matanya. Berbicaranya dengan tergopoh-gopoh dan seringkali menarik nafas panjang. Menurut ceritanya pada saat wawancara konseling ternyata pacarnya selingkuh. Setelah 2,5 tahun menjalin hubungan ternyata kandas karena suatu penghianatan. Cerin sangat terpukul dengan kejadian itu. Dia jadi kehilangan nafsu makan, mengalami gangguan tidur, berat badan turun, tidak konsen kuliah dan IP-nya turun drastis serta setiap harinya suka melamun dan mendengarkan lagu-lagu yang sedih. Hanya itu pelampiasan yang bisa dia lakukan. Namun  Dia tidak menyangka kekasihnya yang selama itu dipercaya dan dicintai dengan sepenuh hati ternyata tega menghianatinya. Dia mengatakan sangat menyesal mengapa selama itu dia terlalu percaya sama pacarnya. Dia berperasngka selama itu sering dibohongi oleh pacarnya. Cerin mengakui bahwa dia sangat mencintai pacarnya tetapi dia ingin secepatnya melupakannya karena semakin sakit kalau ingat dia dan melihat kenyataan seperti sekarang ini. Cerin merasa tidak terima diperlakukan seperti itu oleh pacarnya, oleh karena itu setiap kali teringat pacarnya, dia selalu mengirim pesan baik kepada pacar dan wanita selingkuhannya dengan kata-kata kasar dan tidak baik. Apalagi kalau dia bertemu dengan pacarnya itu, memang jantungnya berdebar-debar, tubuhnya gemetar namun semakin sakit hatinya dan bersikap agresif seperti memukul, menampar, merusak hpnya sambil mengolok-oloknya. ‘’ Sakit sekali rasanya hati ini ‘’, kata-kata itu yang sering diucapkan oleh Cerin.. Pacarnya selalu diam kalau Cerin mencaci makinya namun wanita itu membuat suasana hati Cerin semakin panas karena dia tidak bisa mengakui kesalahannya bahwa dialah wanita yang menyebabkan hancurnya hubungan mereka tetapi malah menyalahkan Cerin yang tidak bisa menjaga dengan baik kekasihnya. Apa yang disampaikan wanita itu semakin membuat emosi Cerin memuncak.
Sebenarnya Cerin adalah sosok wanita yang lembut, baik, bicaranya sopan kepada siapapun tanpa menyakiti perasaan orang lain, sabar, suka memaafkan, suka mengalah dengan yang lain kini berubah menjadi wanita yang keras, tidak bisa mengontrol emosi, suka mencaci maki dan sebagainya. Untung saja dia masih mempunyai iman dalam hatinya, mungkin disaat frustasi karena dihianati pacaranya dia bisa bunuh diri. Cerin mengakui tiap kali dirinya dikuasai oleh emosi dia segera shalat dan mengaji agar hatinya menjadi tenang. Dia bisa kuat dan masih bisa berdiri tegak sampai sekarang karena dia yakin Tuhan senantiasa ada bersamanya. Dia  mempunyai orang tua yang sangat menyayangi dan memberikan perhatian penuh kepadanya, dan teman-temannya yang mendukung, menghibur dan memberikan semangat kepadanya serta konselor yang senantiasa memberikan penguatan sehingga Cerin bisa menyadari bahwa bukan hanya pacar yang bisa membuat hidupnya bahagia. Selain itu keluarga dari pacarnya yang senantiasa mendukungnya agar konsentrasi saja dengan kuliah. Tiap kali dalam pikirannya terlintas pacarnya, Cerin dengan cepat menyadarkan dirinya dan men-stopnya dan beralih memikirkan hal yang lain. Cerin bisa lebih konsentrasi terhadap kuliahnya dan semangatnya tinggi untuk meraih mimpi-mimpinya. Namun dengan kejadian seperti itu, sekarang Cerin sulit percaya dengan laki-laki dan sulit untuk membuka hatinya buat laki-laki lain. Dia tidak ingin pacaran dulu untuk saat ini karena masih trauma dengan masa lalunya. Andai kata akan menjalin hubungan lagi dengan pria lain dia tidak mau mencintai dengan sepenuh hati karena takut dikecewakan seperti sebelumnya. Begitu juga bila pacarnya kembali kepadanya dia yidak bisa lagi percaya sepenuhnya kepad dia dan akan berperasngka kalau dia akan selingkuh lagi. Dia memiliki keyakinan bahwa suatu saat Tuhan akan meghadirkan jodoh yang terbaik buat hidupnya. Mungkin pacarnya tidak baik buat dirinya, oleh sebab itu Tuhan menghendaki agar mereka putus. Dengan keyakinan seperti itulah yang membuat dia bisa menerima semua yang telah terjadi.

B.  Model Konseptualisasi Masalah

1.        Model Konseptualisasi Masalah dari Swensen

Perilaku Menyimpang
Tekanan
Kebiasaan Maladaptif
·      Prestasi belajar rendah
·      Bersikap agresif kepada pacar
·       Tidak bisa mengontrol emosi
·      Suka mencaci maki dan berkata kasar
·      Berpikiran negative kepada semua pria

·       Pacar yang selingkuh
·       Selingkuhan pacar yang semakin membuat keadaan menjadi panas

·  Setiap kali bertemu pacarnya dia marah dan mencaci makinya
·  Disaat ingat pacarnya dia menjadi murung dan rasanya ingin marah-marah
·  Tidak nafsu makan disaat ada masalah
·  Mengalami gangguan tidur
Dukungan
Potensi
Kebiasaan Adaptif
·  Orang tua yang sangat sayang dan perhatian
· Teman yang mendukung, menghibur dan member semangat
· Keluarga pacar yang mendukung
· Konselor bersedia membantu memecahkan masalah konseli
·       Cerin wanita yang baik,lembut,sopan
·       Cerin mampu membangkitkan semangat dirinya untuk menjadi lebih baik
·       Rajin beribadah dan mengaji
·       Rajin Kuliah
·    Meskipun ada masalah tetapi dia tetap rajin masuk kuliah
·    Mengerjakan tugas kuliah dengan lengkap
·    Secara umum dapat menampilkan dirinya dengan baik
·    Apabila dikuasai emosi, Cerin menenangkan dirinya dengan shalat dan mengaji




2.        Model Konseptualisasi Masalah dari Seay

Kemungkinan Lingkungan
Kesalahan Kognitif
Gangguan Afektif
Pola Perilaku
·      Orang tua yang menyayangi dan perhatian
·      Teman yang mendukung, menghibur, dan selalu member semangat
·      Keluarga pacar memberi dukungan
·      Konselor yang bersedia membantu
·      Pacar yang menghianati
·      Selingkuhan pacar yang selalu membuat suasana menjadi panas
·   Dia tidak menyangka kekasihnya yang selama itu dipercaya dan dicintai dengan sepenuh hati ternyata tega menghianatinya
·   Berfikir semua pria tidak bisa dipercaya
·   Menyalahkan diri sendiri kenapa terlalu percaya dan mencintainya
·   Belum bisa untuk membuka hati buat pria lain.
·   Tidak perlu mencintai pacar dengan sepenuh hati
·   Walaupun suatu hari nanti pacarnya kembali kepadanya ,Cerin tidak akan percaya lagi dan berperasangka dia akan selingkuh lagi
·  Merasa sakit hati, marah, kecewa, benci, terpukul
· Trauma dengan masa lalunya
· Tidak bisa mengontrol emosi
·   Saat wawancara konseling terkadang dia meneteskan air mata.
·   Berbicaranya dengan tergopoh-gopoh dan seringkali menarik nafas panjang
·   Kehilangan nafsu makan
·   Mengalami gangguan tidur
·   Setiap harinya suka melamun dan mendengarkan lagu-lagu yang sedih.
·   Mengirim pesan baik kepada pacar dan wanita selingkuhannya dengan kata-kata kasar dan tidak baik.
·   Ketika bertemu dengan pacarnya jantungnya berdebar-debar dan tubuhnya gemetar
·   Bersikap agresif kepada pacar seperti memukul, menampar, merusak hpnya sambil mencaci maki.
·   Tiap kali dirinya dikuasai oleh emosi dia segera shalat dan mengaji





3.        Model Konseptualisasi Masalah dari Lazarus

a.       Behavior
Saat wawancara konseling terkadang dia meneteskan air mata.
Berbicaranya dengan tergopoh-gopoh dan seringkali menarik nafas panjang
Kehilangan nafsu makan
Mengalami gangguan tidur
Setiap harinya suka melamun dan mendengarkan lagu-lagu yang sedih.
Mengirim pesan baik kepada pacar dan wanita selingkuhannya dengan kata-kata kasar dan tidak baik.
Ketika bertemu dengan pacarnya jantungnya berdebar-debar dan tubuhnya gemetar
Bersikap agresif kepada pacar seperti memukul, menampar, merusak hpnya sambil mencaci maki.
Tiap kali dirinya dikuasai oleh emosi dia segera shalat dan mengaji

b.      Afeksi :
ü Sakit hati, kecewa, dan sangat membenci pacarnya
ü Cerin sangat terpukul dengan kejadian tersebut
ü Tidak bisa mengontrol emosi
ü Trauma dengan masa lalunya

c.       Sensation :
ü Jantungnya  berdebar saat bertemu pacarnya
ü Tubuhnya gemetar saat beretmu pacarnya

d.      Imagery :
ü Berperasangka bahwa dia sering dibohongi oleh pacarnya
ü Walaupun suatu hari nanti pacarnya kembali kepadanya ,Cerin tidak akan percaya lagi dan berperasangka dia akan selingkuh lagi.

e.       Cognition :
ü Semua pria itu sama, tidak ada yang bisa dipercaya
ü Cinta di dunia tidak akan abadi jadi tidak perlu sepenuh hati mencintai pacar
ü Meskipun tanpa pacar dia bisa bahagia
ü Dia memiliki keyakinan bahwa suatu saat Tuhan akan meghadirkan jodoh yang terbaik buat hidupnya.
ü Mungkin pacarnya tidak baik buat dirinya, oleh sebab itu Tuhan menghendaki agar mereka putus.
ü Dia tidak menyangka kekasihnya yang selama itu dipercaya dan dicintai dengan sepenuh hati ternyata tega menghianatinya
ü Cerin ingin cepat melupakannya agar tidak terus merasa sakit hati.

f.       Interpersonal :
ü Hubungan dengan pacar tidak baik.
ü Hubungan dengan teman, orangtua, dan keluarga dari pacarnya sangat baik.

g.      Drug :
ü Badan tampak kurus
ü Kalau bicara tergopoh-gopoh
ü Penampilan tetap bersih dan rapi
ü Raut muka tampak menyimpan amarah


4.      Model Konseptualisasi Masalah ABC

a.      Antecedent :
ü Cerin ditinggalkan oleh pacarnya karena berpaling kepada wanita lain.

b.      Behavior
Afeksi :
ü Sakit hati, kecewa, dan sangat membenci pacarnya
ü Cerin sangat terpukul dengan kejadian tersebut
ü Tidak bisa mengontrol emosi
ü Trauma dengan masa lalunya

Somatik :
ü Jantungnya berdebar saat bertemu pacarnya
ü Tubuhnya gemetar saat beretmu pacarnya

Kognitif :
ü Semua pria itu sama, tidak ada yang bisa dipercaya
ü Dia tidak menyangka kekasihnya yang selama itu dipercaya dan dicintai dengan sepenuh hati ternyata tega menghianatinya
ü Cinta di dunia tidak akan abadi jadi tidak perlu sepenuh hati mencintai pacar
ü Cerin ingin cepat melupakannya agar tidak terus merasa sakit hati.
ü Meskipun tanpa pacar bisa bahagia
ü Dia memiliki keyakinan bahwa suatu saat Tuhan akan meghadirkan jodoh yang terbaik buat hidupnya.
ü Mungkin pacarnya tidak baik buat dirinya, oleh sebab itu Tuhan menghendaki agar mereka putus.


Perilaku :
ü  Saat wawancara konseling terkadang dia meneteskan air mata.
ü  Berbicaranya dengan tergopoh-gopoh dan seringkali menarik nafas panjang
ü  Kehilangan nafsu makan
ü  Setiap harinya suka melamun dan mendengarkan lagu-lagu yang sedih.
ü  mengirim pesan baik kepada pacar dan wanita selingkuhannya dengan kata-kata kasar dan tidak baik.
ü  Ketika bertemu dengan pacarnya hatinya berdebar-debar dan tubuhnya gemetar
ü  Bersikap agresif kepada pacar seperti memukul, menampar, merusak hpnya sambil mencaci maki.
ü  Tiap kali dirinya dikuasai oleh emosi dia segera shalat dan mengaji

c.       Consequences
ü Prestasi menurun
ü Tidak nafsu makan dan susah tidur sehingga berat badan turun
ü Hubungan dengan mantan pacar semakin tidak baik
ü Tidak bisa percaya lagi sepenuh hati kepada pria
ü Tidak mau lagi mencintai pria sepenuh hati
ü Mencoba untuk tidak berhubungan dulu dengan pria buat saat ini









Tidak ada komentar:

Posting Komentar